RMI NU KENDAL

Sejarah Berdirinya Pesantren

Pondok Pesantren Al-Itqon adalah Lembaga Pendidikan agama Islam yang menekankan pada pembelajaran ilmu-ilmu agama yang bersumber dari Al-Qur’an, Hadits, dan literatur keislaman karya salaf al-shalih. Pondok pesantren ini berada di Desa Kebonharjo Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal Jawa Tengah.

Pondok Pesantren Al-Itqon didirikan pada tahun 1989 oleh KH. Ahmad Ayyub Nu’man. Pesantren salaf ini bermula dari adanya ngaji kalong pemuda-pemuda Desa Kebonharjo dan sekitarnya yang mengaji kepada KH. Ahmad Ayyub Nu’man. Pengajian tersebut mencakup pengajian al-Qur’an dan kitab-kitab kuning karya ulama-ulama klasik.

Pengajian yang diampu oleh KH. Ahmad Ayyub Nu’man kian lama semakin banyak diikuti oleh para pemuda. Mereka antusias untuk mengikuti pengajian guna menambah dan memperdalam ilmu agama. Bahkan saking antusiasnya, Sebagian dari pemuda-pemuda tersebut rela menginap dan tidak pulang ke rumah.

Pengajian yang sudah berjalan tersebut bukan hanya diikuti oleh santri laki-laki saja, namun juga diikuti oleh santri perempuan. Akhirnya, karena antusias yang tinggi, ada orang tua yang memasrahkan anaknya kepada KH. Ahmad Ayyub Nu’man untuk mondok, meskipun waktu itu belum ada bangunan pondok yang tersedia. Yakni 2 santri putri yang berasal dari Kendal dan Batang yang menjadi santri mukim pertama di Pondok Pesantren Al-Itqon ini.

Ahmad Ayyub Nu’man tidak menolak kehadiran santri yang ingin mukim belajar agama. Ini beliau anggap sebagai amanah dari Allah swt. guna mendakwahkan ajaran agama secera lebih luas. Seiring berjalannya waktu, pondok pesantren ini semakin dikenal dan semakin banyak didatangi santri dari berbagai desa dan kota.

Kini pondok pesantren Al-Itqon sudah berusia 33 tahun. Pondok pesantren ini tetap istiqamah mengajarkan kitab-kitab karya ulama yang berhaluan ahlussunnah wa al-jama’ah. Bahkan, mulai tahun 2022 ini, pondok pesantren Al-Itqon resmi terdaftar sebagai pondok pesantren yang mengikuti sistem Satuan Pendidikan Muadalah yang terdaftar di Kementerian Agama Republik Indonesia.

Keberadaan Pondok Pesantren yang resmi mengikuti sistem Satuan Pendidikan Muadalah Ulya ini akan memperkuat lulusannya sehingga outputnya mempunyai keilmuan agama yang mumpuni dan mempunyai ijazah formal untuk bisa melanjutkan Pendidikan lebih tinggi, baik di ma’had aly atau di perguruan tinggi. Selain itu, Pondok Pesantren Al-Iton juga mempunyai unit Pendidikan yang menekankan pada hafalan al-Qur’an (tahfidz al-Qur’an). Dengan ini, maka Pondok pesantren Al-Itqon telah lengkap mengajarkan berbagai disiplin keilmuan Islam.

Pesantren Masa Kini

Saat ini Pondok Pesantren Al-Itqon semakin berkembang, baik secara kuantitas maupun kualitas. Jumlah santri keseluruhan mencapai 400 santri. Selain itu, Pondok Pesantren Al-Itqon memiliki program-program Pendidikan. Di antara program Pendidikan yang dimiliki yaitu:

Program Kitab Kuning. Program ini berupa pengajian kitab kuning berjenjang mulai tingkat dasar sampai atas. Program ini mengajarkan berbagai disiplin keilmuan Islam dengan berbagai kitab kuning karya ulama salaf al-shalih, seperti kitab Fath al-Qarib, Fath al-Mu’in, Bulugh al-Maram, dan lain sebagainya.

Program Tahfidz al-Qur’an. Program ini menekankan pada hafalan al-Qur’an 30 juz. Meskipun demikian, para santri dari program ini juga dibekali pengajian kitab kuning sehingga akan tercetak para hafidzah yang juga mempunyai bekal pemahaman ilmu agama yang baik.

Satuan Pendidikan Muadalah Ulya. Program ini adalah berupa satuan Pendidikan formal berbasis kitab kuning. Selain itu, program ini juga mengembangkan kemampuan Bahasa Arab dan Inggris aktif sehingga apara santri mempunyai bekal keilmuan agama yang baik serta mampu berkomunikasi secara global sehingga peran santri akan bermanfaat secara luas.

Riwayat Pendidikan Pendiri/Pimpinan Pesantren

Pendiri dan pengasuh (pimpinan) Pondok Pesantren Al-Itqon Kendal adalah KH. Ahmad Ayub Nu’man. Beliau lahir di Desa Kebonharjo, Patebon, Kendal. Beliau awalnya menimba ilmu di beberapa Kyai Desa dengan mengaji berbagai disiplin ilmu. Stelah lulus SMP, beliau melanjutkan Pendidikan agamanya di Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen yang diasuh oleh Al-Maghfurlah KH. Mushlih Mranggen Demak. Di Pesantren Futuhiyyah beliau mengaji berbagai macam disiplin ilmu agama, seperti al-Qur’an, Hadits, Nahwu, Sharaf, Fiqh, dan lain sebagainya.

Visi dan Misi Pesantren

Visi:

Menjadi Lembaga tafaqquh fiddin terdepan dalam mengajarkan ilmu dan adab sehingga mampu mencetak generasi yang shalih, berilmu, dan berakhlaqul karimah

Misi:

Menyelenggarakan pembelajaran ilmu-ilmu agama dengan baik untuk menghasilkan generasi yang berilmu dan shalih
Menyelenggarakan pembelajaran ilmu-ilmu Bahasa Arab sebagai modal memahami literatur keilmuan Islam
Memadukan antara materi dan praktik agar santri mampu menjalankan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari
Mengedepankan nilai-nilai akhlak mulia sehingga mampu mencetak generasi muslim yang berakhlaqul karimah

Kurikulum Pesantren

Pondok pesantren Al-Itqon menggunakan kurikulum berbasis kitab kuning berjenjang, mulai dari tingkat dasar (Tsanawiyah), menengah (Aliyah), dan atas (Takhassus). Para santri diajarkan berbagai disiplin ilmu, seperti gramatika Arab menggunakan al-Ajrumiyyah, al-‘Imrithi, Alfiyah ibn Malik, Fiqh menggunakan kitab Safinah al-naja, Fath al-Qarib, Fath al-Mu’in, dan juga disiplin ilmu dan kitab lainnya

Takhassus dan Keunggulan Pesantren

Pondok Pesantren Al-Itqon mempunyai takhassus gramatika Arab (Nahwu-Sharaf) dan pengembangan Bahasa Arab aktif. Nahwu Sharaf diajarkan berjenjang secara ketat agar para santri mahir membaca dan memahami kitab kuning. Selain itu, di sini juga dikembangkan Bahasa Arab aktif, terutama di Satuan Pendidikan Muadalah Ulya Al-Itqon sehingga mereka mampu berbicara Bahasa Arab dengan baik dan lancar.